PADANG, - Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah mengungkapkan, Dr. Mohammad Hatta atau Bung Hatta, merupakan tokoh yang komprehensif.
Tak hanya dalam kepemimpinan, tetapi juga ketika mengimplementasikan nilai-nilai yang luhur yang ia pegang teguh, seperti tertib, konsekuen, hemat, bersahaja, santun, jujur, dan religius.
“Wakil Presiden RI pertama itu hadir di kehidupan berbangsa dan bernegara ini memberikan pembelajaran yang luar biasa terhadap kemerdekaan Indonesia, ” kata Mahyeldi saat membuka sekaligus menjadi pembicara pada Talkshow ‘120 Tahun Bung Hatta: Bangkit Bersama Literasi’, di Auditorium Paviliun Bung Hatta, Kamis (11/8/2022).
Beberapa sikap teguh sebagai wujud kecintaan Bung Hatta terhadap bangsa dan negara, kata Mahyeldi, ketika Bung Hatta berjanji tidak akan menikah sebelum Indonesia merdeka. Termasuk juga sikapnya menghormati Bung Karno, serta masih banyak kisah lain Bung Hatta yang selalu hadir dan tampil ketika Indonesia dalam keadaan sulit.
“Hal tersebut juga dihadirkan oleh masyarakat Sumbar, ketika peristiwa PDRI, misalnya. Sosok Bung Hatta mewakili masyarakat Minang. Minang juga memiliki jasa terhadap kemerdekaan Indonesia, ” ujar Mahyeldi.
Gubernur Mahyeldi berharap para generasi muda Sumbar dapat mencontoh perilaku Bung Hatta. Pemprov Sumbar pun komit melakukan langkah-langkah dalam upaya mengenang sekaligus mengenal lebih dalam sosok Bung Hatta dari segala sisi.
“Maka sebab itu sudah sepantasnya sosok Bung Hatta ini hadir menjadi milik warga bangsa, terkhusus kita di daerah Ranah Minang ini. Oleh sebab itu generasi muda sekarang sangat perlu literasi dan menggali tentang sejarah Bung Hatta, ” papar Mahyeldi.
Gubernur Mahyeldi menyebutkan, pada tahun 2023 Pemprov Sumbar bersama dengan Universitas Bung Hatta (UBH), Yayasan Proklamator bakal mengadakan seminar nasional mengenal sosok Bung Hatta secara luas, dari segala sisi, dan keeladanan yang belum diketahui.
Baca juga:
Pemkab Agam Sosialisasi Nagari Layak Anak
|
“Sehingga hal tersebut akan menjadi cermin bagi masyarakat dan untuk bangsa, yang terpenting tugas kita adalah untuk mentransformasikan nilai-nilai dan keteladanan Bung Hatta untuk generasi hari ini dan generasi yang akan datang, ” ucap Mahyeldi.
Pada kesempatan yang sama, Halidah Nuriah Hatta, putri ketiga Bung Hatta menceritakan kecintaan Bung Hatta kepada buku. Ia mebgutip pernyataan Bung Hatta ‘Aku rela dipenjara asalkan bersama buku. Dengan buku aku bisa bebas’. Halidah, mengatakan Bung Hatta telah menjadikan buku sebagai sebuah kemewahan.
“Ayah selalu membiasakan anak-anaknya membaca buku, ketika kami diberi hadiah buku itu merupakan kemewahan bagi kami, ” ujar Halidah.
Menantu Bung Hatta, Prof. Sri Edi Swasono mengatakan cita-cita yang diemban Bung Hatta selama hidupnya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Mencerdaskan kehidupan bangsa bukan hanya mencerdaskan otak saja, tapi membuat masyarakat kita mandiri, hidup cerdas, berdikari, dan tidak lagi minder. Mencerdaskan kehidupan bangsa bukan konsepsi fisikal saja tapi juga kita harus berbudaya dan mempunyai harga diri, ” ujarnya.
Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, Deni Kurniadi, mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Mahyeldi serta narasumber dalam memperingati dan menggali kembali nilai-nilai keteladanan, kesederhanaan, kejujuran, keberagaman dan ekonomi kerakyatan yang dimiliki oleh sosok Bung Hatta.(**)